Najis ompol dan clodi


sumber: google
Kalau jaman dulu turun temurun dari jaman saya dan adik2 lahir sampe bantu-bantu bulek ngurus anak tante, semua bayi baru lahir pakai popok tali. Kalau bayi pakai popok tali biasanya pas pipis mesti baju, bedong, popok sampe perlak kena ompol dan mesti ganti semua, cucian menggunung, capeeek banget. Belum lagi kalo pipis atau pupnya pas digendong, ompol nempel di baju dan tercecer dilantai, tiada hari tanpa ngepel n cuci2, repoooot banget punya bayi.

Singkat cerita akhirnya saya menikah dan ngalami juga yang namanya punya bayi kaya tante2 saya, he.. alhamdulillah...
Senengnya lagi, alhamdulillah sekarang udah ada clodi, popok kain modern/ popok cuci ulang yang mirip seperti pampers tetapi bisa dipakai berkali-kali bahkan bisa dipake sama calon adeknya nanti jika perawatannya bener. Enaknya pake clodi ini pipis dan pup tertampung didalam popok, ga tercecer kemana-mana, mengurangi cucian baju, praktis, hemat, go green (g nambahin sampai karena pospak sulit terurai) dan yang terpenting hati tenang karena najis jd termonitor dan terkontrol krn terserap didalam clodi.

Sumber disini
Saya ga bisa bayangin betapa repotnya memakai popok tali atau diaper sekali pakai. Kalau pakai popok tali cucian menggunung dan energi habis terkuras buat ritual ganti popok, nyuci dan ngepel. Sementara kalau pake pampers/ diapers popok sekali pakai (pospak) pengeluaran bulanan untuk pospak lumayan mahal. Plus belum lagi tekanan batin merasa bersalah lihat suami stres kena ompol, hihi... kasian mau shalat harus galau dulu mikir baju kena najis or ga, meskipun beliau selalu ganti kostum khusus buat shalat tapi kan tetep aja kalau baju ketempelan kudu bilas badan spy bener2 yakin udah bersih. Beliau selalu super perhatian dan waspada sama yang namanya najis. Setiap mau gendong mesti ngecek dulu, bau pesing atau ga, popok basah atau ga, padahal itu baby pake clodi, he.. gimana popok tali?!$#@&**^%^@&@!????hihihi

Itulah alasan utama saya mengapa teliti sama masalah perompolan dan milih clodi sebagai solusi popok kain keluarga kecil kami, hihi

Cek review clodi disini. Sumber: ecobum
Oia, mengenai najis yang berasal dari air kencing/ pipis (ompol) dari bayi perempuan mungkin tidak begitu menjadi masalah bagi kaum ibu selama nifas karena belum melaksanakan kewajiban shalat. Tapi hal tersebut tentu berbeda bagi sang suami, biasanya justru mendapat perhatian besar karena ketika akan menggendong bayi beliau akan memastikan apakah sang anak bebas dari segala bentuk najis baik ompol atau kotoran pup seperti suami saya td agar hati tenang dan yakin pakaian bebas dari najis ketika akan shalat.

Untuk mensucikan air kencing bayi perempuan yaitu dengan cara dicuci, meskipun baju atau sprei hanya kecipratan sedikit air kencing tidaklah cukup hanya dilap menggunakan tissue basah atau hanya diciprati/ diperciki air kemudian dilap, namun harus dicuci hingga baju atau sprei yang kecipratan pipis tadi bersih dari bekas ompol. Sementara mensucikan air kencing bayi laki2 yang belum mengkonsumsi makanan selain ASI, cara membersihkannya adalah dengan memerciki air pada tempat yang terkena air kencing bayi laki-laki tanpa harus dibasuh dan diperas dengan tangan. Namum bagi saya menjaga kebersihan itu hal yang penting, sekalipun g najis jadi lebih baik sy cuci dan sbg muslim sy g mau bermalas-malasan dalam memelihara kebersihan, he.. so coba deh pake clodi sebagai solusi spy g diompoli trus. Berikut adalah hadist yng menjadi dalil / dasar cara membersihkan najis air kencing bayi:
Dikeluarkan oleh Abu Daud dan Ibn Majah dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
يَغْسِلُ مِنْ بَوْلِ الجَارِيَةِ وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الغُلاَمِ
“Pakaian yang terkena air kencing bayi perempuan harus dicuci, sedangkan pakaian yang terkena air kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan dengan air”.
Membicarakan mengenai najis dan diapers membuat saya teringat kejadian ketika shalat Id Fitri/ adha, dimana saya sering menjumpai para ummahat (ibu) sholat dengan menggendong bayi yang memakai diapers. Memang diperbolehkan ketika sholat sambil menggendong anaknya (apalagi jika anaknya sedang menangis),  seperti yang pernah dilakukan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam ketika sholat sambil menggendong Hasan, Husein atau Umamah namun dengan catatan bahwa popok yang dipakai belum diompoli atau dipupin sama sekali (masih suci dari najis). Jadi jika menggendong anak ketika shalat dengan popok yang sudah berisi najis maka hal tersebut tidaklah diperbolehkan, berdasarkan hadits berikut..
Hadist Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu:
عن أبي سعيد الخدري قال : بينما رسول الله صلى الله عليه و سلم يصلي بأصحابه إذ خلع نعليه فوضعهما عن يساره فلما رأى ذلك القوم ألقوا نعالهم فلما قضى رسول الله صلى الله عليه و سلم صلاته قال ” ما حملكم على إلقائكم نعالكم ” ؟ قالوا رأيناك ألقيت نعليك فألقينا نعالنا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ” إن جبريل صلى الله عليه و سلم أتاني فأخبرني أن فيهما قذرا ” أو قال أذى وقال ” إذا جاء أحدكم إلى المسجد فلينظر فإن رأى في نعليه قذرا أو أذى فليمسحه وليصل فيهما “
“Dari Abu Sa’id Al-Khudry berkata: Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang mengimami para sahabat dalam shalat tiba-tiba beliau melepas kedua sandalnya, kemudian langsung meletakkannya di sebelah kiri beliau. Ketika para sahabat melihat yang demikian maka mereka melempar sandal-sandal mereka. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat beliau bertanya: Apa yang membuat kalian melempar sandal-sandal kalian? Mereka menjawab: Kami melihatmu melempar sandal, maka kamipun melempar sandal. Beliau berkata: Sesungguhnya Jibril mendatangiku dan mengabarkan bahwa di dalam kedua sandalku ada kotoran (najis), apabila salah seorang dari kalian mendatangi masjid maka hendaklah melihat sandalnya, apabila melihat kotoran (najis) maka hendaklah mengusapnya dan shalat dengan kedua sandal tersebut” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan Syeikh Al-Albany
Semoga informasi ini bermanfaat dan membuat kita sebagai muslim jadi lebih memperhatikan kebersihan diri dan rumah dari najis.
**********
Oleh : Ustadz Muhammad Arifin Badri hafidzohulloh

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum wr. wb.
Ketika berbincang dengan teman yang sudah menjadi ummahat, beliau bercerita, jika ia sedang sholat dan si anak menangis maka ia akan ambil anaknya dan menggendongnya, jadi ia sholat dengan tetap menggendong si anak. Ketika ana tanyakan padanya, apakah rasul dulu juga seperti itu? ia bilang ya, apakah itu benar ustadz? apakah sholatnya tetap sah? karena setahu ana kan hanya diperbolehkan tiga gerakan saja? bagaimanakah sholat Rasulullah. Jazakumullah jika dijelaskan, ini sangat berguna jika sudah menjadi ummahat kelak. tentunya seorang ibu akan sangat resah jika anak menangis, sholat tdk dapat khusyu’ dan tentunya akan ringan rasa itu jika diperbolehkan menggendong anak dalam sholat.

Jawaban Ustadz:
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rosululloh, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat, amiin.

Langsung saja, betul, dahulu Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam kadang kala mengangkat cucunya, Hasan, Husain, Umamah rodhiallohu anhum ketika sedang sholat, bahkan suatu saat ketika beliau sedang sholat, beliau menggendong cucunya yang bernama Umamah bin Abil ‘Ash, sehingga ketika sedang berdiri, beliau menggendongnya, dan ketika ruku’ dan sujud, beliau menurunkannya, padahal kala itu beliau sholat mengimami para sahabatnya. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori dan Muslim dan juga lainnya. Oleh karena itu para ulama’ menegaskan bahwa boleh bagi orang yang sedang sholat untuk mengangkat, atau menggendong anak kecil.

Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat, yaitu ketika kita hendak menggendong anak kecil dalam sholat, maka anak tersebut harus dalam keadaan suci, tidak sedang ngompol, atau bajunya dalam keadaan najis, atau mengenakan popok atau diapers yang tentunya berisikan najis. Sebab orang yang sedang sholat diperintahkan untuk meninggalkan atau melepaskan setiap yang najis dari pakaian, atau sandal atau kaus kaki atau tempat ia sholat.

Dengan demikian bila anak kita mengenakan diapers, maka kita tidak boleh menggendongnya, karena biasanya si anak telah pipis atau bahkan buang air besar di dalamnya, sehingga bila kita menggendongnya berarti kita membawa najis ketika sedang sholat, dan ini tentunya terlarang. Dahulu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah sholat mengenakan sandal, dan ketika di tengah-tengah sholat tiba-tiba beliau melepaskan kedua sandalnya, sehingga para sahabat pun ikut-ikutan melepaskan sandalnya. Seusai sholat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa ia diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa di sandalnya terdapat kotoran (najis), oleh karena itu beliau melepaskan sandalnya. Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Al Baihaqi, Ad Darimi dan lain-lain. Semoga jawaban pendek nan singkat ini cukup memberikan gambaran bagi kita semua. Wallohu a’lam bisshowab.
***
Penanya: Winna
Dijawab Oleh: Ustadz Muhammad Arifin Badri


**********

Oleh: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rohimahulloh

Pertanyaan:
Seorang wanita bertanya : Terkadang aku menggendong anak perempuanku ketika sedang sholat karena tangisannya yang keras, sedangkan ia memakai popok dan telah berhadats (ngompol ataupun BAB, pent). Bagaimanakah hukum sholatku dan (bolehkah) aku menggendongnya ketika sholat dalam kondisi yang telah kusebutkan?

Jawaban:
Jika padanya terdapat najis maka jangan digendong, jika pada popoknya terdapat najis maka jangan digendong. Adapun jika bersih (suci, pent) maka tidak mengapa. Telah shohih dari Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam beliau pernah sholat sambil menggendong Umamah bintu Zainab (yakni cucu beliau), beliau sholat sambil menggendongnya sementara orang-orang melihatnya. Ketika beliau akan sujud beliau meletakkannya dan ketika bangkit berdiri beliau menggendongnya lagi. Dan para ulama berpendapat bahwa anak tersebut dalam kondisi bersih dan suci. Dan yang lebih hati-hati bagimu adalah jangan menggendongnya kecuali engkau mengetahui bahwa ia dalam kondisi suci. Ini yang lebih berhati-hati, jangan ia menggendongnya ketika pada anaknya terdapat najis.

Penanya: Bagaimana dengan hukum sholatnya yang telah ia kerjakan dalam keadaan tersebut?
Syaikh: Mudah-mudahan ia tidak perlu mengulangi sholat tersebut, insyaAlloh, mudah-mudahan tidak perlu diulangi akan tetapi untuk selanjutnya hendaknya ia berhati-hati.

[Diterjemahkan dari http://www.binbaz.org.sa/mat/14757]
Sumber: https://ummushofi.wordpress.com/2011/05/12/terlanjur-sholat-sambil-menggendong-anak-yang-ngompol-di-popoknya-perlukah-mengulang-sholat/ 

3 comments:

Anonymous said...

Jd klo seprei kena cipratan pipis ga bisa y cuma dibasahin trus dilap tissu basah n dikeringn ple tissu kering? He..

Ummu Abdillah said...

ya untuk kencing anak perempuan harus dicuci, sekalipun hanya kecipratan atau kena sedikit, dibilas dibagian yang terkena dengan air mengalir.

ummi hilwa said...

Umm, clodi yang bagus tp murah apa y yg g gampang bocor dan g bulky bikin anak ngangkang clodi merk apa y?

Post a Comment


up